Monday, 23 March 2015

Duta Graphia Printing for Our Wedding Invitations

Setelah gedung, catering, dekorasi sampai perias, sekarang saatnya ngebahas tentang vendor percetakan undangan pernikahan kami. Sesuai hasil obrolan sama temen-temen dan saudara-saudara, saya dan Aul pun meluncur ke Pasar Tebet pas anniversary kami yang ketiga. Dan sesuai perkiraan, pilihannya buanyaaak banget. Tapi menurut kami sebenernya kalau kita udah punya konsep mau undangan yang kayak apa dan berapa budget yang mampu kita alokasiin, ngga susah sih milihnya. Walaupun mungkin emang dasarnya kami berdua itu speedy-shopper yang ngga pernah alias ngga mau menghabiskan waktu lama-lama kalau memilih/belanja apapun hehehe

Setelah muter-muter ke hampir semua tempat di Pasar Tebet, kami pun bisa lihat kalau harga standardnya belum terlalu berubah dari yang kami denger sebelumnya dari temen dan keluarga. Kisaran harganya paling murah Rp 4.000,- dan paling mahal bisa Rp 12.000,- atau bahkan lebih. Yang murah itu biasanya hanya sablon, ngga ada cetakan timbul alias emboss, dan biasanya bahan kertasnya juga beda. Semakin besar ukurannya dan semakin rumit desainnya, pasti harga juga akan lebih mahal. Bahan kertas juga pastinya berpengaruh ke harga. Apalagi ada salah satu contoh undangan yang kami lihat harganya lumayan mahal (hampir Rp 20.000,-) karena cover-nya full beludru. Yang paling utama, jumlah pesanan undangan menentukan banget harga satuannya :)

Habis muter-muter sampe dua kali, kami pun memutuskan untuk balik ke toko pertama yang kami datengin: 

Duta Graphia Printing - Pasar Tebet
Pasar Tebet Barat Blok BCT 
Jalan Tebet Barat Dalam Raya 
Tebet - Jakarta Timur

Kenapa kami ke sana? Pertama, belum nawar udah dikasih harga yang standard, dibanding ke tempat lain yang contohnya biasa-biasa aja tapi matok harga yang lebih tinggi. Kedua, di sana kami nemu contoh-contoh yang lebih sesuai selera kami dibanding toko lainnya. Ketiga (dan ini baru kami sadarin pas udah mau pulang), percetakan si Duta Graphia ini yang paling besar dan banyak di Pasar Tebet, jadi secara awam kami nyimpulin sendiri kalau Duta Graphia ini hopefully terpercaya karena banyak yang pakai jasa mereka. 

Oh iya, di kali pertama kami dateng ke sana, kami ngga langsung pesen. Tapi emang setelah muterin Pasar, kami udah sreg sama Duta Graphia. Dan satu lagi, mungkin temen-temen udah ada yang tau juga kalau sekarang ini jasa pembuatan undangan itu ngga ngebolehin calon konsumen untuk bawa pulang contoh. Kebetulan pertama ke sana, kami langsung ketemu sama co-ownernya yang namanya Pak Jamhuri (maybe that's why we can get a good offer 'cause after all he's the decision maker regarding the price). Bahkan di dalam toko ada tulisan dilarang memfoto contoh-contoh undangan di sini. Tapi, karena kami bandel, pas si bapak owner ini "meleng" dikit, langsung deh foto-foto. Ini dia contoh-contoh yang kami taksir. 

Simple design, bahan jasmine (standar bahan kertas undangan), warna natural, kalau pesen banyak bisa dapet harga satuan Rp 6.000,-
Versi lain yang simple juga, bahan sama, bagian cover-nya full emboss dan bagian namanya selain warna emas juga dicetak emboss. Kalau yang ini pesen banyak bisa dapet harga satuan Rp 6.500,-
Banyak banget sebenernya pilihan undangan di sini, tapi kami ngga bisa foto lama-lama takut keburu si bapaknya balik hehehe. Oh iya, kita juga bakal otomatis dapet kartu ucapan kecil-kecil untuk dipasang di suvenir nantinya sebanyak jumlah pesanan undangan. Gratisss! 

Setelah mikir-mikir, dua minggu lalu akhirnya kami janjian sama pihak Duta Graphia untuk mulai pesen. Waktu itu kami hubungin co-ownernya yang namanya Bu Hindi. Dan karena di pasar udah terlalu penuh dan kurang nyaman kalau ngobrol banyak, kami diminta dateng langsung ke display yang ada di rumah pribadi mereka di deket pasar. Deket banget, tinggal jalan kaki :) 

Alamat display yang di rumahnya: 

Duta Graphia Printing 
Jalan Tebet Barat Dalam VI A No. 18 
Tebet Barat
Jakarta Selatan 12810

Patokannya masuk dari gang di samping toko Dewa-Dewi. Jalannya verboden mobil masuk, tapi bisa parkir di deket gang-nya. Walaupun kami pertama kali dateng main masukin mobil aja ke gang situ hehehe

Kayak begini suasana display di rumah nya. 






Pilihannya banyak kan? Kebetulan waktu itu desain yang kami mau waktu pertama dateng ke tempatnya yang di pasar pas ngga ada di rumahnya. Jadilah Bu Hindi nelfon orang buat bawain ke rumahnya hehehe. Deket buanget untungnya. 

Di hari itu juga kami langsung tentuin desain dan kasih template nama lengkap, nama orang tua, alamat dan waktu akad plus resepsi, alamat rumah keluarga saya dan Aul. Berdasarkan jumlah pesanan dan desain pilihan kami, kami dikenakan biaya Rp 6.000,- per cetakan undangan. Dan seperti yang udah saya ceritain, kami otomatis dapet kartu ucapan terima kasih sebanyak jumlah undangan for free

Mereka butuh 2 hari untuk buat template-nya. Jadi, 2 hari kemudian kami dateng lagi untuk ngecek dan approve template yang dibuat sama Bu Hindi. Overall udah ok semua, kecuali kesalahan kecil which was: Aul ditulis putra kelima dan langsung kami koreksi karena yang bener itu putra kedua. Lah wong cuma tiga bersaudara, itu lima dari mana? ---' Setelah dibenerin dan cek-cek ulang, hari itu kami langsung deal, Aul langsung bayar DP sekitar 50% dari total biaya. Waktu itu denah masih on progress dan baru besoknya saya di WhatsApp sama Bu Hindi gambar denahnya dan setelah kami approve, pesanan kami akhirnya naik cetak. Perkiraan selesai sebulan. Mudah-mudahan selesai sesuai waktu yang dijanjiin ya. Aammiin

Sampai sini dulu ya cerita seputar progress persiapan pernikahan Aul-Sita. I will surely share any progress with all of you :)

See you soon

PS: Yang mau tanya-tanya tentang Duta Graphia Printing bisa hubungi langsung ke Ibu Hindi di nomor: 0813 - 8948 4878

Monday, 9 March 2015

Sanggar Rias Putri by Ibu Putri Joesman

Perias pengantin, atau bahasa kerennya make-up artist adalah satu bagian dari acara pernikahan yang paling penting. Persiapannya juga kalau bisa dari jauh-jauh hari. Kalau di post saya sebelumnya saya cerita kalau Puspita Sawargi punya beberapa rekanan perias juga, daftarnya bisa dilihat di sini. 


Dari semua rekanan itu, kami pilih Ibu Putri Joesman, pemilik Sanggar Rias Putri. Lagi-lagi karena pengalaman orang terdekat, termasuk kakaknya Aul sendiri. Hasilnya bagus-bagus, cantik-cantik, kece-kece :) Selain itu, pilihannya banyak banget. Mau warna apa aja ada. Ngga heran, karena Bu Putri ini udah lebih dari 30 tahun merias. Bahkan ibu kandung dari Bu Putri sendiri adalah make-up artist. Bener-bener talent runs in the family :) 

Sanggar rias ini lokasinya di rumah Bu Putri sendiri. Beliau ini aslinya dari Bali, tapi nikah sama orang Jawa. Usianya udah 70 tahun lebih, tapi overall masih seger. Pas ketemu aja ngga bakalan nyangka usia Beliau segitu. Tapi, akhir-akhir ini Beliau agak sering capek karena beberapa tahun lalu pernah jatuh pas ngerias pengantin di salah satu gedung di Jakarta. Waktu pertama ketemu pun, Beliau tetep nemenin ngobrol cukup lama. Beliau ini ramaaah banget orangnya, jelasin tentang adat pun enak dan ngga bertele-tele. 

Koleksi kebaya, beskap, kain di sanggar ini pun buanyaaak banget. Segala warna ada dan disusun rapi. Waktu itu Bu Putri cerita, Beliau itu penggemar warna, jadi misalnya warna merah, Beliau harus punya semua gradasi merah. Kebaya-kebaya pengantinnya pun update terus. Contohnya, kebaya yang nanti mau saya pakai itu baru dibuat tahun 2014 kemarin. Bahkan dari pihak sanggar pun selalu bilang, misalnya ada kebaya baru lagi yang warnanya mirip sama yang saya mau, saya akan dihubungin untuk fitting. Jadi, pelanggan selalu berkesempatan pake kebaya yang paling bagus dan baru. Kalau mau bikin kebaya pun bisa, kita tinggal cari dan beli bahannya, nanti diskusi modelnya sama pihak Bu Putri, trus nanti dijahitin ke penjahit rekanannya Bu Putri. Biayanya sekitar 5juta-an kalau ngga salah. Tapi kalau saya sih kebaya resepsi nyewa aja. Kebaya akad baru jahit baru, nanti beskap untuk Aul dicariin sama sanggarnya. Beskap pengantin pria untuk akad ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi, jadi kami kena charge 500 ribu ajah :) 

Sedikit sneak peak koleksi Sanggar Rias Putri. 



Ke belakangnya masih banyak lagi. Jadi bagian atas itu kebaya wanita, bawahnya beskap laki-lakinya. Luarrrr biasa pokoknya koleksinya. Ada ruangan kecil lagi di dalem, isinya lemari-lemari kaca penuh dengan koleksi baju lagi. Kalau ditotal, ada ribuan koleksi perlengkapan pengantin dan baju adat di sana. One word: amazing

Setelah ngobrol-ngobrol, kami dialihkan ke asisten utama Bu Putri, namanya Mas Dalung. Mas Dalung ini orang Sunda tapi udah khatam adat Jawa dll, dan udah jadi asisten Bu Putri selama belasan tahun. Karena kami udah sreg sama Bu Putri, kami pun mau pakai jasa sanggar ini juga untuk siraman dan midodareni nanti. Nah, make-up dan perlengkapan siraman sama midodareni ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi. Jadi, kami bayar DP untuk dua acara tersebut langsung ke Mas Dalung. 

Untuk acara siraman, sanggar ini menyediakan gebyok, kendi, perlengkapan buat jualan cendol, kembang-kembangnya dan kawan-kawan. Pokoknya semua kecuali cendol sama air siraman hehehe. Untuk MC, kami dikasih saran untuk menghubungi Bu Cahyo. Bu Cahyo ini juga rekanan MC Puspita Sawargi. Puspita Sawargi-nya pun bisa jadi rekanan sama Bu Cahyo lewat Bu Putri. Maklum lah ya, Bu Putri udah berkecimpung di dunia pernikahan jauuuh sebelum ada catering jaman sekarang. Jadi nanti mulai dari pengajian, siraman, midodareni kami bayar tersendiri ke Bu Cahyo langsung, karena paket MC cuma untuk akad dan resepsi. Bahkan, nanti acara adat panggih setelah akad (yang termasuk prosesi suami nginjek telor-nya terus istri nyuci kakinya itu loh) ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi, jadi kami bayar biaya tambahan lagi ke Bu Cahyo. 

Masalah kebaya seragam untuk panitia, paket dari Puspita Sawargi menyediakan untuk beskap+kain bapak-bapaknya pengantin dan hanya kain untuk ibu-ibunya pengantin. Selain itu juga empat kebaya+kain untuk 4 orang penerima tamu dan seragam untuk 6 pasang pagar ayu dan pagar bagus. Kami ngga pakai pagar ayu dan pagar bagus. Jadi mungkin akan kami pakai untuk among tamu. Among tamu kami tapi lebih dari 6 pasang, jadi selebihnya kami bayar ke sanggar Bu Putri. Ngga cuma itu, keluarga inti yang nantinya ngiringin di belakang pengantin pas resepsi dimulai pun akan banyak. Jadi untuk sewa beskap dan kainnya akan ada biaya tambahan lagi dari Bu Putri. Kalau untuk seragam kebaya keluarga yang perempuan, mulai dari keluarga inti, sepupu, sampe among tamu, kami beliin bahan, jadi tinggal sewa kainnya aja. 

I think I've explained enough for now. Sebenernya progress-nya udah lumayan banyak, termasuk fitting baju untuk resepsi yang tadi saya ceritain. Seragam pun udah lengkap semua. Undangan udah mau mulai dipesan minggu ini. Walaupun begitu, masih banyak juga yang harus dikerjain sih hehehe. Tapi detail lengkapnya di post-post selanjutnya aja ya :) 

See you

PS: Bagi temen-temen yang tertarik untuk menggunakan jasa Sanggar Rias Putri, bisa namu langsung ke website-nya di http://www.sanggarriasputri.com/.  Hasil make-up beberapa klien juga bisa dilihat di sana. Nomor HP yang tercantum di website adalah nomor HP Bu Putri sendiri :)

Friday, 6 March 2015

Puspita Sawargi Wedding & Catering Service dan Rekanan Gedung Pewayangan Kautaman TMII

Akhirnya saya sempet nulis tentang rekanan gedung Pewayangan Kautaman TMII, karena saya baru sempet scan daftar rekanan dan teman-temannya :) 

Di beberapa post saya sebelum ini, saya udah ceritain mendetail tentang gedung Pewayangan plus daftar harga pada waktu saya booking. FYI, waktu saya booking, bu Sri Subiyanti (marketing Pewayangan) bilang kalau DP di tahun 2015 mungkin harganya udah beda. Jadi temen-temen yang tertarik boleh kontak langsung bu Sri yang detailnya ada di sini

Untuk urusan rekanan, menurut saya Pewayangan menyediakan pilihan yang sangat bagus. Bisa dilihat di sini. 


Oh iya, untuk yang mungkin belum tau, kalau kita nikah di gedung yang punya rekanan sendiri, ngga berarti kita wajib pilih jasa rekanan. Boleh aja pake vendor dari luar, misalnya punya kerabat atau temen yang bisa bantu. Bedanya, kita akan dikenakan biaya tambahan lagi. Tapi, khusus Pewayangan, untuk catering wajib pilih dari rekanan yang ada. Sisanya, boleh aja pakai jasa dari luar. Daftar biaya tambahan juga bisa di lihat di post saya sebelumnya.

Inget ngga saya pernah cerita, waktu dateng ke Pewayangan, setelah bayar DP, kami dikasih katalog yang isinya daftar rekanan? Nah gambar yang di atas ini daftar isi katalog itu, tiap halaman isinya alamat lengkap dan nomor telepon masing-masing rekanan. Kebayang kan katalog-nya lumayan tebel. Tapi kali ini yang akan saya bahas cuma rekanan Pewayangan yang kami pilih, which is Puspita Sawargi



Ada beberapa alasan kenapa kami pilih Puspita Sawargi. Pertama, mereka menawarkan berbagai jasa, termasuk dekorasi, dokumentasi, perias bahkan entertaiment dan MC. Judulnya aja "wedding & catering service", jadi ngga hanya ngurusin makanan aja. Otomatis kami ngga perlu terlalu ribet wara-wiri cari yang lainnya. 

Kedua, pengalaman dateng ke pernikahan orang yang pakai jasa Puspita Sawargi, makanannya enak-enak dan berlimpah. Bahkan kakaknya Aul pun waktu nikah pakai Puspita Sawargi juga dan makanannya wuenak plus banyak. 

Ketiga, mulai dari owner-nya (Ibu Ir. Lynda Permatasari) dan marketing-nya semuanya super ramah dan enak banget diajak diskusi. Mereka juga selalu siap ditanya-tanya. Kebetulan marketing yang ngehandle kami namanya Mba Yuli dan orangnya kocak banget. Yang paling penting, semuanya bisa banget diajak negosiasi. Mulai dari masalah harga, atau misalnya minta dilebihin ini itu, tambahan ini itu, bisa banget.

Keempat, paket yang ditawarkan menurut saya juga cukup bervariasi, isinya bisa diganti-ganti sesuai permintaan dan kesepakatan antara kita dengan mereka. Untuk menu makanan, saya pun sempet diskusi sendiri sama Mba Yuli untuk nuker-nuker menu, nyokap juga diskusi sama Tante Lynda. Mereka bahkan kasih saran kalau misalnya menurut mereka menu yang kita minta tuh terlalu umum, atau udah ngga ngetrend (baru tau prasmanan di resepsi pernikahan ada trend-nya hehehe). 

Ini dia paket-paket dan daftar menu gubuk yang ditawarkan Puspita Sawargi. 



Nah, kalau ini pilihan menu-nya. 


Menggiurkan bukan? Pilihannya banyak dan seperti yang udah saya bilang, mau tuker ini itu? Mau ganti menu bonus? Mau ngurangin yang satu supaya bisa banyakin yang lain? Bisa banget. Tinggal nego sama Tante Lynda langsung atau ke marketing yang ngebantu kita :) 

Selain, urusan makanan, Puspita Sawargi juga memberikan layanan perias dan dekor. Untuk dekor, mereka punya resource tersendiri. Saya sama Aul udah diskusi sama Mba Yuli tentang dekor. Waktu kami datang ke sana, kami dikasih beberapa katalog untuk milih beberapa aspek dekorasi. Setiap aspek punya katalognya tersendiri. 
1. Desain gebyok alias backdrop di pelaminan karena kami Insya Allah pake adat Solo. So far, kami pilih gebyok warna coklat kayu klasik, biar lebih otentik lah ceritanya hehehe.
2. Aksesoris di pelaminan. Insya Allah nanti kami mau pakai gunungan di kedua ujung pelaminan. Gedung Pewayangan itu lebar banget, jadi kalau pelaminannya terlalu sepi ngga bagus juga. Tapiii kami ngga suka yang ribet jadi ya ngga sampai semua aksesoris dipajang.
3. Gapura di pintu masuk tempat resepsi. Bisa pakai hanging flower, atau full kain, atau kombinasi semuanya. Kami mau yang simple tapi elegan aja. 
4. Lampu dan standing flower di sisi karpet.
5. Warna kain penutup meja prasmanan. Nah, kalau ini akan disesuaikan sama baju pengantin pas resepsi. Biar nuansanya nyatu, tapi ngga sama persis. Ngga mau kan tamu ngga bisa bedain mana pengantin mana taplak :) 
6. Backdrop panggung untuk band. Sesuai saran dari Mba Yuli, lebih cocok kalau backdrop-nya disesuaiin sama gebyok di pelaminan. Jadi kayak gebyok versi mini. Kami setuju banget, biar sesuai sama keseluruhan theme-nya juga. 
7. Pembatas sisi karpet dari meja penerima tamu sampai area resepsi. Tadinya, saya sempat mau minta area itu full ditutup kain, biar kayak ruangan tersendiri. Tapiiii Aul ngga setuju dan atas dasar saran dari Mba Yuli juga, kalau ditutup full akan panas. Jadi kami akhirnya mau pakai fake plant yang tinggi. Jadi karpet tetap ada pembatasnya, tapi ngga pengap. 

Kami sempat juga diskusi tentang photobooth. Kalau mau tambah photobooth, akan kena charge beberapa juta. Sampai sekarang kami masih diskusi perlu ngga kami pakai photobooth. Untuk entertainment, kami pun dikasih pilihan dua band yang kerjasama sama Puspita Sawargi. Kami disuruh lihat penampilan mereka di YouTube aja. Sampai sekarang kami juga belum milih band.

Puspita Sawargi juga punya rekanan perias dan dokumentasi sendiri. Oh iya, FYI lagi. Kalau tadi saya bilang misalnya kita pakai jasa selain rekanan gedung akan kena charge. Untungnya, kalau kita pakai jasa vendor selain yang ada di daftar rekanan gedung TAPI yang rekanan salah satu rekanan gedung, kita ngga kena charge :) 

Contohnya, kami pakai jasa dekor Puspita Sawargi yang ngga ada di list rekanan Pewayangan. Perias, dokumentasi, band juga kami pakai rekanan Puspita Sawargi. Jadi dari sisi Pewayangan-nya, kami pokoknya pakai jasanya Puspita Sawargi aja. Ngga ribet kan?! :) 

Mudah-mudahan ke depannya selancar yang udah terlewati sekarang ya. Aammiin. 

Saya akan posting tentang perias yang kami pilih lebih detail nanti ya. 

See you!

Book Review: "Tell Me Your Dreams" by Sidney Sheldon

Buku. Mau novel, atau komik, bahkan beberapa literatur kuliah (yup, believe it or not) adalah salah satu hal yang masuk dalam daftar things I can't live without versi saya. 

Awal ketertarikan sama buku bagi saya banyak penyebabnya. Pertama, genetik. Mama saya itu sampai sekarang suka banget baca buku. Bahkan ketujuh seri Harry Potter pun duluan mama yang "namat'-in sebelum saya. Kedua, faktor kebiasaan. Yang membiasakan ngga lain dan ngga bukan ya nyokap. Dari kecil, saya udah dibiasain baca buku cerita yang tergolong pendek, paling sekitar 20 halaman. Mulai saya SMP, nyokap mulai ngasih saya novel-novel kesukannya dan mulai beliin saya novel. Dan Alhamdulillah karena faktor genetik tadi, saya pun tertarik banget. Dan kebiasaan, ketertarikan, addiction saya dalam membaca, terutama novel masih kebawa sampai sekarang. 

Dari sekian banyak genre novel yang saya baca, yang paling saya suka (dan cenderung saya cari) adalah yang bergenre thriller, crime, atau yang ngangkat tema psikologis. Yang suka baca novel pasti udah kebayang deh novel kesukaan saya apa aja. Menurut saya, seru aja kalau karakter di novel itu diceritain sebagai sosok yang psychologically complex karena biasanya jalan ceritanya menegangkan. I love my adrenaline rush......from reading hehehe.

Salah satu all-time favourite saya adalah novel berjudul "Tell Me Your Dreams" karya Sidney Sheldon. Sidney Sheldon adalah pengarang favorit saya karena semua karyanya cenderung bertema psychological thriller.

Harap maklum kalau kondisinya udah agak belel, umurnya udah 10 tahun lebih :)

Novel ini menceritakan tiga wanita cantik: Ashley Patterson, Toni Prescott & Alette Peters yang masing-masing jadi tersangka pembunuhan sadis terhadap pria-pria yang berbeda. Ketiga wanita tersebut punya karakter dan sifat yang saling bertolak belakang satu sama lainnya. Ashley cenderung paranoid dan gampang cemas. Toni adalah tipe wanita yang bold, fearless, liar dan mudah berbuat seenaknya. Sedangkan Alette berjiwa artistik dan pemalu. Uniknya, mereka bekerja di perusahaan yang sama dan mereka cenderung tidak memiliki kecocokan satu sama lain. 

Seiring berjalannya cerita, pembaca diberi gambaran secara mendetail tentang rumitnya proses persidangan kasus-kasus tersebut. Klimaks dari cerita terletak pada bagian saat fakta mengenai tersangka mulai terungkap selama persidangan. Masa lalu tersangka yang kelam, hubungannya dengan kaum pria di masa lalu yang berakhir buruk, trauma akibat abuse yang dialaminya di masa kanak-kanak dan kondisi psikologis yang tidak stabil digambarkan secara jelas namun dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti. Argumen dari psikiater yang menyatakan bahwa tersangka memiliki gangguan psikologis yang umumnya tidak dapat digunakan sebagai argumen pembelaan bagi tersangka pembunuhan juga diceritakan secara mendetail. Psychological disorder adalah main theme dari novel ini. Dalam novel ini, diceritakan pula hubungan yang kompleks antara tersangka dan pengacaranya. Seiring berjalannya cerita, pembaca juga bisa lihat alur proses berpikir tersangka yang sangat dipengaruhi kondisi psikologisnya. Novel ini diceritakan dari 3rd person's point of view.

Bagi penggemar novel yang mengangkat tema psikologis, novel ini HIGHLY RECOMMENDED. Psychological disorder yang jadi tema utama dijelaskan dengan bahasa yang sangat mudah sehingga pembaca yang tidak familiar dengan tema tersebut pun akan mudah memahami isi cerita. Satu lagi yang saya suka dari novel karangan Sidney Sheldon ini. Di bagian akhir novel, ada catatan pengarang yang isinya penjelasan dan fakta singkat plus data statistik mengenai psychological disorder yang diceritakan. Bahwa jenis gangguan psikologis jenis ini masih sulit dijadikan bahan pembelaan bagi tersangka kasus kejahatan, karena kebanyakan pengadilan ngga percaya bahwa seseorang bisa menderita gangguan itu yang membuat perbuatannya ngga bisa dipertanggungjawabkan.

This novel is one unforgettable novel for me. Salah satu yang membuat saya semakin tertarik dengan membaca dan yang membuat saya jadi penggemar genre thriller dan tema psikologis. Bahkan, mungkin novel ini juga yang menginspirasi saya mengambil jurusan Psikologi waktu kuliah. Definitely worth to read

Semoga review perdana saya ini menarik dan bisa membuat temen-temen tertarik untuk beli dan baca novel Tell Me Your Dreams ini. 

Allow me to pose with it! :)
See you soon!