Friday, 8 May 2015

Our Trip To KUA Kecamatan Makasar, Jakarta Timur

Hallo semua! 

Hari ini saya mau cerita waktu saya dan Aul daftar nikah di KUA wilayah tempat kami nikah nanti. Gedung Pewayangan Kautaman TMII masuk ke wilayah KUA Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Sebelumnya, saya udah sempet browsing tentang apa-apa aja yang harus disiapin, biaya yang harus dikeluarin dll. Pastinya temen-temen yang lagi persiapan nikah juga ngelakuin hal yang sama. Sebelum dateng ke KUA, saya sempet telepon ke sana dan bicara sama salah satu pegawainya, namanya Pak Sugeng. Beliau bahkan ngasih nomer HP-nya, jadi saya bisa tanya-tanya kalau ada yang bingung. 

Walaupun udah banyak banget temen-temen kita yang bikin post tentang pendaftaran pernikahan di KUA, kali ini saya mau share juga ya apa-apa aja yang saya dan Aul siapin waktu daftar kemaren. Kebetulan saya sama Aul ngga ada yang tinggal di wilayah Jakarta Timur, jadi kami berdua sama-sama ngurus "numpang nikah". Beginilah ceritanya. 

1. Minta Surat Pengantar dari RT/RW tempat tinggal kita

- What we need
a. Fotokopi KTP kita sebanyak 1 (satu) lembar
b. Fotokopi KK kita sebanyak 1 (satu) lembar

- What we get
a. Surat Pengantar dari RT/RW yang ditandatangani ketua RT dan RW kita sebanyak 1 (satu) lembar. Jangan lupa difokotopi ya, karena surat aslinya akan diminta Kelurahan untuk diarsip.

2. Ke Kelurahan tempat tinggal kita untuk minta Surat N1, N2 dan N4

- What we need:
a. Surat Pengantar dari RT/RW
b. Fotokopi KTP kita sebanyak 2 (dua) lembar 
c. Fotokopoi KTP pasangan sebanyak 2 (dua) lembar
d. Fotokopi KK kita sebanyak 2 (dua) lembar 
e. Pas foto ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6 masing-masing 2 (dua) lembar 
f.  Bukti pembayaran PBB terakhir rumah yang alamatnya tertera di KTP dan KK kita
g. Biaya administrasi sekitar Rp 30.000,-

- What we get:
a. 3 (tiga) Surat Keterangan: 
Model N1: Surat Keterangan untuk Nikah, yang isinya data pribadi kita dan bahwa kita mau menikah. 

Model N2: Surat Keterangan tentang Orang Tua, yang isinya bahwa kita adalah benar anak kandung dari bokap dan nyokap kita. 

Model N4: Surat Keterangan tentang Asal-Usul Orang Tua, yang isinya bahwa bokap dan nyokap kita adalah benar orang tua dari kita. 

b. Surat Pernyataan tentang status kita (jejaka/perawan) yang ditandatangani kita dan wali kita. Nah, di sini saya melakukan kesalahan. Seharusnya, fotokopiannya kita ambil untuk dibawa juga ke KUA tempat nikah. Tapi waktu itu pihak Kelurahan bilangnya surat ini hanya untuk syarat pembuatan surat N1, N2 dan N4 tadi. Alhasil, waktu ngurus ke KUA Kecamatan Makasar, saya disuruh bikin lagi surat pernyataan ini, tapi Alhamdulillah bisa menyusul dan tidak menghambat pendaftaran kami sama sekali :) Jadi, inget yah. Kita harus punya Surat Pernyataan Status (Jejaka/Perawan)-nya juga karena itu masuk persyaratan di KUA tempat kita numpang nikah nanti.

Seperti biasa, semua berkas yang kita terima jangan lupa difotokopi untuk jaga-jaga. 

3. Ke KUA wilayah tempat tinggal kita untuk minta Surat Rekomendasi Nikah/Numpang Nikah ke KUA wilayah tempat nikah 

- What we need
a. Surat N1, N2 dan N4 dari Kelurahan (untuk sekedar ditunjukkin aja)
b. Fotokopi KTP kita sebanyak 2 (dua) lembar 
c. Fotokopi KTP pasangan sebanyak 2 (dua) lembar 
d. Fotokopi KK kita sebanyak 2 (dua) lembar 
e. Fotokopi KTP wali sebanyak 2 (dua) lembar 
f.  Pas foto ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6 masing-masing 2 (dua) lembar 
g. Biaya admin sekitar Rp 50.000,- 

- What we get: 
a. Surat Rekomendasi Nikah/Numpang Nikah ke KUA wilayah tempat nikah. 

Jangan lupa fotokopi ya.

4. Ke KUA wilayah tempat nikah untuk daftarin pernikahan kita

- What we need
a. Surat N1, N2 dan N4 dari Kelurahan 
b. Surat Keterangan Status (Jejaka/Perawan) kita dan pasangan 
c. Fotokopi KTP kita sebanyak 2 (dua) lembar 
d. Fotokopi KTP pasangan sebanyak 2 (dua) lembar 
e. Fotokopi KK kita sebanyak 2 (dua) lembar 
f.  Fotokopi KK pasangan sebanyak 2 (dua) lembar 
g. Fotokopi KTP wali sebanyak 2 (dua) lembar 
h. Fotokopi Akta Kelahiran kita sebanyak 2 (dua) lembar 
i.  Fotokopi Akta Kelahiran pasangan sebanyak 2 (dua) lembar
j.  Fotokopi Ijazah terakhir kita sebanyak 2 (dua) lembar 
k. Fotokopi Ijazah terakhir pasangan sebanyak 2 (dua) lembar
l.  Pas foto ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6 kita dan pasangan masing-masing 4 (empat) lembar 

- What we get
a. Surat Keterangan Model N3: Surat Keterangan Persetujuan Mempelai, yang isinya bahwa kita dan pasangan bersedia menikah, ditandatanganin sama kita dan pasangan. 

b. Surat Keterangan Model N7: Surat Pemberitahuan Kehendak Nikah, yang isinya bahwa KUA setempat akan melangsungkan pernikahan antara kita dan pasangan pada hari.....tanggal.....jam.......di.......dengan mas kawin..........(untuk mas kawin belum diisi juga ngga apa-apa kalau belum tau). Surat keterangan ini, yang saya dapet, dibuat di atas kertas yang kop suratnya udah nyantumin nama penghulu nanti. 

Udah deh, sama sekali ngga ribet. Sehari juga selesai kok. 

Oiya sekedar cerita aja ya pengalaman kami di hari itu. 

Setelah dapet semua surat tadi, berkas-berkas dicek ulang sama bagian administrasinya, terus kami disuruh ke bagian keuangan untuk dijelasin tata cara pembayaran biaya nikahnya. FYI, biaya nikah kalau kita nikah di hari kerja Rp 50.000,-, kalau di luar hari kerja Rp 600.000,-. Di bagian keuangan, kami dikasih Form Setoran Tunai dan kami disuruh langsung ngisi form nya sesuai template yang udah ada. Jadi, pembayarannya emang harus melalui teller, ngga bisa canggih-canggihan mobile banking atau bahkan ATM karena di bagian "berita" harus jelas bahwa ini untuk pernikahan di KUA Kecamatan mana, Kota mana, Provinsi mana. Kalau untuk pembayarannya sendiri ngga harus saat itu juga kok. 

Selesai tanya-tanya, kami dikasih tau kalau kami dijadwalin untuk ikut pembekalan calon pengantin di bulan Juni 2015 nanti. Pembekalannya mulai jam 9 pagi sampai jam 12 siang. 

Habis itu, kami langsung ketemu sama Penghulu yang nanti bakal menikahkan kami. Di sana kami cuma ditanya-tanya tentang orang tua, terus beliau juga nambahin titel pendidikan di belakang nama kami, untuk keperluan penulisan di Buku Nikah nanti. 

Alhamdulillah sama sekali ngga ada pihak yang bikin susah. Semua lancar-lancar aja. Bahkan Surat Pernyataan Status saya yang ketinggalan bisa disusulin nanti sekalian pas kami dateng lagi untuk pembekalan bulan depan. Nanti kami juga bakal sekalian nyerahin bukti pembayaran dan surat N3 yang kami tandatanganin (setelah difotokopi dulu pastinya) hehehe

Yak, panjang ya post-nya :) Sampai sini dulu ya, temen-temen. Semoga infonya berguna dan bisa ngebantu temen-temen yang lagi ngurus pernikahan. Jangan khawatir (padahal dulu saya khawatir berlebihan juga), karena ternyata gampang dan semua pihak sangat membantu kok. Cuma butuh cuti sehari aja pasti beres. 

Have a nice day! See you!

Thursday, 7 May 2015

The Difficulties of Asking for Help: An Only Child's Perspective

Wow, it's been quite a while since I wrote anything! Banyak banget yang mau ditulis sampai saya bingung mau mulai dari mana hehehe

Kali ini saya ngga nulis tentang update persiapan pernikahan kami, tapi post tentang itu akan menyusul secepatnya, apalagi karna sekitar 2 minggu yang lalu kami ngadain engagement party  di rumah saya, jadi sambil nunggu hasil foto-foto dan video dari tim Simax Communication Bogor (Dika, dkk), posting-nya menyusul ya :) 

Sekarang ini saya mau agak-agak curhat dan berbagi sedikit tentang hal yang akhir-akhir ini saya pikirin. Sesuatu yang sangat normal, tapi bagi saya adalah hal yang cukup sulit: MINTA TOLONG. Buat saya, aspek yang sulit dari minta tolong bukan dari proses ngomong minta tolongnya itu sendiri, tapi lebih ke percaya bahwa pihak yang saya mintain tolong itu bakal make everything works well the way I want it to be

Sounds weird? I completely understand if it is

Saya lahir sebagai anak tunggal. Orang tua saya sebenernya pengen banget punya banyak anak, tapi emang Tuhan udah menentukan bahwa anak mereka cuma satu, yaitu saya. Sebagai anak tunggal, saya dididik untuk lebih mandiri dan ngga bergantung sama siapapun. Dan orang tua saya (menurut saya) "terbebani" dengan label negatif tentang anak tunggal, kayak manja, ngga bisa apa-apa, tergantung sama orang lain, dll. Didikan yang agak keras membuat saya jadi orang yang agak "badak" dan sejauh ini, saya rasa being "badak" helps me through lots if things, terutama di dunia kerja. 

Bertahun-tahun saya terbiasa ngga minta tolong orang untuk hal kecil maupun hal besar. Saya punya keyakinan: lebih baik capek ngerjain sesuatu, apapun hasilnya, tapi itu usaha kita, daripada nyerahin tanggung jawab ke orang, hasilnya ngga sesuai, dan kita ngga mungkin nyalahin orang lain. Saya juga percaya bahwa nyalahin orang lain untuk sesuatu yang kita rasa ngga sesuai itu hal yang jelek. Dan salah satu cara saya untuk ngehindarin itu semua adalah dengan ngerjain segala sesuatunya serba sendiri. 

Semua baik-baik aja sampai akhirnya tibalah momen persiapan pernikahan ini. Saya dihadapkan sama situasi di mana banyak orang yang mau ngga mau dilibatkan. Apalagi Insya Allah pernikahan kami nanti pakai adat Jawa. Pastinya ada prosesi yang melibatkan ini itu. Apalagi di budaya kita ini, acara pernikahan cenderung "nurut" kemauan orang tua. Alhasil, pihak yang dilibatkan banyak banget. Di satu sisi, saya bersyukur keluarga dan temen banyak banget yang mau ngebantu. Tapi di sisi lain.....

A part of me that barely let anybody do anything for me couldn't let go of the thought that I have to trust OTHER PEOPLE to make ONE OF THE MOST IMPORTANT DAY OF MY LIFE goes well

Bagi saya, di satu titik, persiapan pernikahan kami jadi agak "menakutkan". Karena saya harus mempercayakan hal-hal krusial ke banyak orang. Bukan saya ngga percaya mereka. Saya kadang takut ada something came up and they can't handle it the way I do. Karena jujur aja, saya ini orangnya galak (duh!). Setiap ada halangan dan rintangan (...and I'm occasionally hyperbolic), saya cenderung berhasil ngelewatin dan nyelesaiin masalah apapun itu sendiri, dan saya rasa sifat saya yang keras sangat membantu. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dan ngerjain semuanya untuk saya, saya khawatir. Saya ngga mau mereka repot untuk sayaSaya ngga mau juga keluarga dan temen-temen yang udah ngebantu saya menghadapi kesulitan yang mungkin muncul dalam rangka "mensukseskan" acara pernikahan kami nanti.

I know this might sound silly to most people, but I know there are a few people out there who feels the same way.

But don't get me wrong! I do love to help other people. I love having responsibilities. However, it's weird to have other people do things FOR ME.

Bahkan selama hubungan saya dan Aul, saya masih kesulitan minta tolong sama Aul. Saya ngga mau nyusahin dan bikin repot Aul. Walaupun lambat laun saya belajar bahwa minta tolong itu ngga salah, percaya bahwa orang bisa dimintain tanggung jawab dan make everything okay itu ngga susah. Saya cuma harus banyak belajar. Apalagi ngga lama lagi saya bakal berbagi hidup sama Aul. Dan saya juga sadar, saya ngga mungkin selamanya menghindar dari minta tolong orang. 

Saya sadar, minta tolong sama orang ngga menandakan kita itu lemah. 
Minta tolong bukan berarti kita ngga mampu
Minta tolong bukan berarti kita ngga mau

Saya mungkin kelihatan santai aja selama nyiapin pernikahan ini. Tapi sebenernya, otak dan perasaan saya ngga berhenti muter-muter sampai pusing sendiri. Hehehe

Mungkin segitu aja sesi sharing dari saya kali ini. Writing does make you feel better, right? :)

I'm sorry for the long post. I just need to get this out of my head and I hope this post could inspire and help whoever read this in any way. 

Dan yang paling penting, saya mau berterima kasih sama semua pihak yang sejauh ini udah ngebantu saya dan Aul dalam persiapan pernikahan kami. Millions of thank yous won't be enough

See y'all in my next post!

Friday, 10 April 2015

PAO Entertainment for Our Wedding Band (PLUS Our Song List!)

Hi fellas! 

Pagi ini saya mau post tentang vendor entertainment pilihan kami yang juga rekanan Puspita Sawargi yaitu PAO Entertainment.

Puspita Sawargi sendiri punya dua rekanan untuk entertainment: PAO Entertainment dan Marina Entertainment. Kami diminta untuk lihat di YouTube dan ngga pakai mikir lama-lama kami langsung pilih PAO Entertainment. Kenapa? Karena gaya bermusik mereka (sok tau deh) cocok sama gaya bermusik kami hehehe. Pilihan jenis entertainment nya juga bervariasi, mulai akustik, chamber music dan full band. Personil nya pun banyak, dan mereka punya beberapa band juga.

Kalau Marina Entertainment, sama bagusnya. Tapi untuk selera kami kurang ngena. Mungkin untuk yang lebih seneng sama band yang ngebawa nuansa yang lebih old soul bisa pilih Marina Entertainment. Kalau PAO Entertainment menurut kami membawa suasana yang lebih santai, yang lebih cocok sama keinginan saya dan Aul :)

Saya kasih link Youtube video untuk beberapa performance PAO Entertainment ya.


PAO Entertainment  - Close To You, The Sweetest Love, di Gedung Depnaker
https://www.youtube.com/watch?v=bOhHuWymnco

PAO Entertainment di Panti Perwira - Balai Sudirman

PAO Entertainment - Back At One, di Gedung Bea Cukai

PAO Entertainment - Love Never Felt So Good, di Gedung Mahkamah Konstitusi

PAO Entertainment - Dia, di Gedung Sasana Kriya

Bagus-bagus ya performance nya :)
Jelas kan kenapa kami milih PAO Entertainment.

Habis itu saya langsung hubungin Mbak Yuli (Puspita Sawargi) untuk book PAO Entertainment plus saya hubungi juga Mbak Icha (PAO Entertainment) supaya koordinasi-nya lebih jelas juga. Habis itu saya dan Aul bikin song list sebanyak 25 lagu sesuai permintaan dari Mbak Yuli dan Mbak Icha.

And here they are!

1. "A Beautiful Mess", Jason Mraz
2. "I Won't Let You Go", James Morrison
3. "Have I Told You Lately That I Love You", Kenny Rogers
4. "Every Breath You Take", The Police
5. "All Of Me", John Legend
6. "Something I Need", One Republic
7. "Yellow", Coldplay
8. "Dream A Little Dream Of Me", The Mamas and The Papas
9. "Rhythm Of Love", Plain White T's
10. "I Won't Give Up", Jason Mraz
11. "Turn Your Lights Down Low", Bob Marley
12. "Love Never Felt So Good", Michael Jackson 
13. "She's The One", Robbie Williams 
14. "Long Drive", Jason Mraz 
15. "I Run To You", Lady Antebellum 
16. "Sunday Kind Of Love", Beth Rowley
17. "Thinking Out Loud", Ed Sheeran 
18. "I Finally Found Someone", Barbra Streisand & Bryan Adams 
19. "How Do I Live", Trisha Yearwood 
20. "What Am I To You", Norah Jones 
21. "I Swear", All 4 One 
22. "The Woman I Love", Jason Mraz 
23. "All About Loving You", Bon Jovi 
24. "It's Your Love", Tim McGraw & Faith Hill 
25. "Don't Let Me Down", The Beatles


Semoga performance mereka sebagus yang udah-udah ya. Aammiin :)

Sampai di sini dulu post kali ini. See you soon!

PS: Bagi temen-temen yang tertarik untuk pakai jasa PAO Entertainment untuk event apapun, bisa hubungi Mbak Icha di 0878 - 0879 7909 dan 0812 - 8863 7711, Mbak Irma di 0878 - 0856 1982, atau add LineID Mbak Icha di Apriscanurunabilla, atau e-mail Mbak Icha di aprisca_18@yahoo.com, atau bisa juga add Facebook mereka paoentertainment@gmail.com.

Thursday, 9 April 2015

Bahan Kebaya Orang Tua, Keluarga & Panitia (Hunting Season at Dunia Laris Bekasi Square - Pasar Mayestik - Thamrin City)

Hi Universe!!!!!!!!!! 

Udah lama banget ngga nyentuh blog, ngga kerasa udah ganti bulan, ngga kerasa nikah sebentar lagiiii :) 

Kali ini saya akan ngebahas tentang pencarian bahan seragam kebaya untuk orang tua dan keluarga. 

Awalnya, saya udah niat banget untuk ke Pasar Mayestik untuk cari bahan. Tiba-tiba salah satu tetangga ada yang bilang, ada kok yang jual bahan sama persis kayak di Mayestik, tapi deket rumah. Btw, I live in Bekasi, feel free to bully! :) 

Akhirnya, saya dan nyokap coba ke Bekasi Square yang emang lokasinya cukup deket dari rumah saya. Dan bener aja, ternyata isinya hampir semua yang ada di Mayestik ada di sini juga. Nama toko-tokonya pun banyak yang sama, jadi kayaknya mereka emang buka cabang di Bekasi Square ini. Setelah muter-muter, akhirnya kami ke toko yang nama Dunia Laris

Untuk lebih jelas alamatnya di: 

Dunia Laris 
Bekasi Square GF 156 - 158 
Jl. Jend. Ahmad Yani, Bekasi Selatan 17148 
No. Telp.: (021) 8243 2451 

Sayangnya, saya waktu itu bener-bener ngga kepikiran untuk foto-foto tokonya. Kebetulan waktu itu saya emang masih belum punya bahan apapun, termasuk kebaya akad, jadi yang ada di otak cuma "hari ini gue harus dapet semua bahan untuk nikahan nanti". Hehehe 

Alhamdulillah jodoh banget sama tokonya. Semua bahan yang saya suka warnanya ada di situ. Hasilnya, hari itu kami langsung borong bahan kebaya akad, kebaya among tamu, kebaya keluarga saudara kandung orang tua, sama kebaya untuk keluarga yang masih muda-muda dan sepupu-sepupu. Nah, kalau untuk kebaya orang tua, kebetulan nyokap udah ke Mayestik sendiri untuk milih. Urusan kebaya yang mau dipake sama nyokap emang saya serahin ke nyokap sendiri, kan emang beliau dan besan yang bakal pakai, jadi silakan pilih sesuai selera sendiri :) 

Waktu itu, tadinya saya sempet mau beli bahan secukupnya dulu aja, eh kebetulan mas-mas yang ngelayanin saya sama nyokap bilang, karena bahan yang saya pilih cukup baru, mending langsung beli banyak karena takutnya cepet habis. PLUS kalau beli banyak pasti dikasih harga yang friendly kan :) Yowessss akhirnya hari itu juga borong bahan-bahan sesuai jumlah panitia yang udah dihitung sebelumnya (walaupun beberapa hari kemudian, nyokap balik lagi sendiri ke sana pas saya ngga bisa ikut karena kerja untuk beli bahan kebaya ekstra, siapa tau nanti jumlah keluarga yang bisa jadi panitia nambah). 

Setelah beli kebaya, minggu depannya nyokap sama salah satu tetangga ke Thamrin City untuk beli bahan jilbab untuk masing-masing warna kebaya, karena emang kebetulan mayoritas ibu-ibu dan sepupu-sepupu di keluarga Aul dan saya berjilbab. Masing-masing orang dapet dua warna jilbab. Oiya, untuk pemilihan warna sendiri, saya pilih warna-warna yang soft (mungkin difoto ngga kelihatan karena lampunya terlalu terang), dan saya sengaja pilih warna yang beda-beda satu sama lain walaupun semua masih dalam tone yang kalem-kalem. Wanna see? Here you go



Ini bahan kebaya untuk orang tua pengantin, yang akan dipakai nyokap dan besan nantinya
Ini kebaya yang akan dipakai saudara kandung dari orang tua kami, jadi bude-bude, uwa-uwa, om-om. tante-tante, mang-mang & bibi-bibi. Pokoknya, semua yang nanti bakalan ikut baris pas "Kirab" nanti menuju pelaminan :)
Ini untuk kebaya yang akan dipakai saudara-saudara yang masih muda, sepupu-sepupu baik dari pihak saya maupun Aul, which is keluarga yang juga akan ikut baris pas prosesi Kirab nanti :)
Nah kalau yang ini untuk kebaya yang akan dipakai sama among tamu :)

Untuk beskap, seperti biasanya, kami bakal nyewa sesuai pasangan kebaya masing-masing di perias kami (Sanggar Rias Putri Joesman). Selain itu, juga untuk kebaya penerima tamu sepertinya juga kami akan nyewa, walaupun masih mikir-mikir apa beliin aja bahan sekalian ya, agak nanggung hehehe I'll let you know :)

Kebaya akad sama kebaya resepsi saya sendiri kayak gimana ya? Saat ini sih kebaya akad saya masih finishing di penjahit langganan saya deket rumah. Kebetulan beliau emang bener-bener bisa jahit apapun di dunia ini *lebay*. Saya selalu cocok sama hasil jahitan beliau dan rekomendasi temen-temen juga untuk baju pengantin lebih baik jahit di tempat langganan saya itu. Yang penting kualitas bahan tinggi supaya hasil jahitannya bagus. Aammiin. Untuk kebaya resepsi, saya dan Aul juga nyewa di Bu Putri, toh emang termasuk dari paket dari Puspita Sawargi-nya juga. 

Oh iya, untuk bahan kebaya tadi, per orang saya kasih bahan 3 meter. Supaya kalau misalnya ada yang mau dibikin jadi rok, bahannya cukup :) Untuk keponakan-keponakan yang masih balita, saya kasih bahan kebaya 1 meter. Hehehe can't wait to see those babies wearing it

Persiapan pernikahan sejauh ini, masih ada beberapa hal yang harus dikerjain. Salah satunya yang paling penting: daftar KUA! Kami udah hubungin KUA Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, tempat kami bakal urus izin numpang nikah nanti. Do'ain aja semua lancar ya, temen-temen! Selain itu kami juga masih harus booking hotel terdekat dari Pewayangan (sejauh ini pilihan kami rencananya mau booking di Hotel Santika). 

Oh iya, one more thing! I finally got a project to translate a book! Bukan buku yang super tebel juga sih, sekitar 40 halaman, tapi yaaa lumayan bakal menyita waktu istirahat sepertinya, dan deadline-nya pun bulan ini juga hehehe. Tapi ngga apa-apa, I'm more than happy to do this job! Akhirnya setelah nunggu hasil tes selama beberapa bulan, dapet juga tawaran penerjemahan. Again, do'ain ya, teman-teman! Saya masih terus berharap bisa seutuhnya berkarir di dunia penerjemahan. 

I think that's all I can say/write for now. I'll be pretty busy for the next few days working on my freelance project of my dreamjob! All I can say is: never stop praying! 

See you all soon!

Monday, 23 March 2015

Duta Graphia Printing for Our Wedding Invitations

Setelah gedung, catering, dekorasi sampai perias, sekarang saatnya ngebahas tentang vendor percetakan undangan pernikahan kami. Sesuai hasil obrolan sama temen-temen dan saudara-saudara, saya dan Aul pun meluncur ke Pasar Tebet pas anniversary kami yang ketiga. Dan sesuai perkiraan, pilihannya buanyaaak banget. Tapi menurut kami sebenernya kalau kita udah punya konsep mau undangan yang kayak apa dan berapa budget yang mampu kita alokasiin, ngga susah sih milihnya. Walaupun mungkin emang dasarnya kami berdua itu speedy-shopper yang ngga pernah alias ngga mau menghabiskan waktu lama-lama kalau memilih/belanja apapun hehehe

Setelah muter-muter ke hampir semua tempat di Pasar Tebet, kami pun bisa lihat kalau harga standardnya belum terlalu berubah dari yang kami denger sebelumnya dari temen dan keluarga. Kisaran harganya paling murah Rp 4.000,- dan paling mahal bisa Rp 12.000,- atau bahkan lebih. Yang murah itu biasanya hanya sablon, ngga ada cetakan timbul alias emboss, dan biasanya bahan kertasnya juga beda. Semakin besar ukurannya dan semakin rumit desainnya, pasti harga juga akan lebih mahal. Bahan kertas juga pastinya berpengaruh ke harga. Apalagi ada salah satu contoh undangan yang kami lihat harganya lumayan mahal (hampir Rp 20.000,-) karena cover-nya full beludru. Yang paling utama, jumlah pesanan undangan menentukan banget harga satuannya :)

Habis muter-muter sampe dua kali, kami pun memutuskan untuk balik ke toko pertama yang kami datengin: 

Duta Graphia Printing - Pasar Tebet
Pasar Tebet Barat Blok BCT 
Jalan Tebet Barat Dalam Raya 
Tebet - Jakarta Timur

Kenapa kami ke sana? Pertama, belum nawar udah dikasih harga yang standard, dibanding ke tempat lain yang contohnya biasa-biasa aja tapi matok harga yang lebih tinggi. Kedua, di sana kami nemu contoh-contoh yang lebih sesuai selera kami dibanding toko lainnya. Ketiga (dan ini baru kami sadarin pas udah mau pulang), percetakan si Duta Graphia ini yang paling besar dan banyak di Pasar Tebet, jadi secara awam kami nyimpulin sendiri kalau Duta Graphia ini hopefully terpercaya karena banyak yang pakai jasa mereka. 

Oh iya, di kali pertama kami dateng ke sana, kami ngga langsung pesen. Tapi emang setelah muterin Pasar, kami udah sreg sama Duta Graphia. Dan satu lagi, mungkin temen-temen udah ada yang tau juga kalau sekarang ini jasa pembuatan undangan itu ngga ngebolehin calon konsumen untuk bawa pulang contoh. Kebetulan pertama ke sana, kami langsung ketemu sama co-ownernya yang namanya Pak Jamhuri (maybe that's why we can get a good offer 'cause after all he's the decision maker regarding the price). Bahkan di dalam toko ada tulisan dilarang memfoto contoh-contoh undangan di sini. Tapi, karena kami bandel, pas si bapak owner ini "meleng" dikit, langsung deh foto-foto. Ini dia contoh-contoh yang kami taksir. 

Simple design, bahan jasmine (standar bahan kertas undangan), warna natural, kalau pesen banyak bisa dapet harga satuan Rp 6.000,-
Versi lain yang simple juga, bahan sama, bagian cover-nya full emboss dan bagian namanya selain warna emas juga dicetak emboss. Kalau yang ini pesen banyak bisa dapet harga satuan Rp 6.500,-
Banyak banget sebenernya pilihan undangan di sini, tapi kami ngga bisa foto lama-lama takut keburu si bapaknya balik hehehe. Oh iya, kita juga bakal otomatis dapet kartu ucapan kecil-kecil untuk dipasang di suvenir nantinya sebanyak jumlah pesanan undangan. Gratisss! 

Setelah mikir-mikir, dua minggu lalu akhirnya kami janjian sama pihak Duta Graphia untuk mulai pesen. Waktu itu kami hubungin co-ownernya yang namanya Bu Hindi. Dan karena di pasar udah terlalu penuh dan kurang nyaman kalau ngobrol banyak, kami diminta dateng langsung ke display yang ada di rumah pribadi mereka di deket pasar. Deket banget, tinggal jalan kaki :) 

Alamat display yang di rumahnya: 

Duta Graphia Printing 
Jalan Tebet Barat Dalam VI A No. 18 
Tebet Barat
Jakarta Selatan 12810

Patokannya masuk dari gang di samping toko Dewa-Dewi. Jalannya verboden mobil masuk, tapi bisa parkir di deket gang-nya. Walaupun kami pertama kali dateng main masukin mobil aja ke gang situ hehehe

Kayak begini suasana display di rumah nya. 






Pilihannya banyak kan? Kebetulan waktu itu desain yang kami mau waktu pertama dateng ke tempatnya yang di pasar pas ngga ada di rumahnya. Jadilah Bu Hindi nelfon orang buat bawain ke rumahnya hehehe. Deket buanget untungnya. 

Di hari itu juga kami langsung tentuin desain dan kasih template nama lengkap, nama orang tua, alamat dan waktu akad plus resepsi, alamat rumah keluarga saya dan Aul. Berdasarkan jumlah pesanan dan desain pilihan kami, kami dikenakan biaya Rp 6.000,- per cetakan undangan. Dan seperti yang udah saya ceritain, kami otomatis dapet kartu ucapan terima kasih sebanyak jumlah undangan for free

Mereka butuh 2 hari untuk buat template-nya. Jadi, 2 hari kemudian kami dateng lagi untuk ngecek dan approve template yang dibuat sama Bu Hindi. Overall udah ok semua, kecuali kesalahan kecil which was: Aul ditulis putra kelima dan langsung kami koreksi karena yang bener itu putra kedua. Lah wong cuma tiga bersaudara, itu lima dari mana? ---' Setelah dibenerin dan cek-cek ulang, hari itu kami langsung deal, Aul langsung bayar DP sekitar 50% dari total biaya. Waktu itu denah masih on progress dan baru besoknya saya di WhatsApp sama Bu Hindi gambar denahnya dan setelah kami approve, pesanan kami akhirnya naik cetak. Perkiraan selesai sebulan. Mudah-mudahan selesai sesuai waktu yang dijanjiin ya. Aammiin

Sampai sini dulu ya cerita seputar progress persiapan pernikahan Aul-Sita. I will surely share any progress with all of you :)

See you soon

PS: Yang mau tanya-tanya tentang Duta Graphia Printing bisa hubungi langsung ke Ibu Hindi di nomor: 0813 - 8948 4878

Monday, 9 March 2015

Sanggar Rias Putri by Ibu Putri Joesman

Perias pengantin, atau bahasa kerennya make-up artist adalah satu bagian dari acara pernikahan yang paling penting. Persiapannya juga kalau bisa dari jauh-jauh hari. Kalau di post saya sebelumnya saya cerita kalau Puspita Sawargi punya beberapa rekanan perias juga, daftarnya bisa dilihat di sini. 


Dari semua rekanan itu, kami pilih Ibu Putri Joesman, pemilik Sanggar Rias Putri. Lagi-lagi karena pengalaman orang terdekat, termasuk kakaknya Aul sendiri. Hasilnya bagus-bagus, cantik-cantik, kece-kece :) Selain itu, pilihannya banyak banget. Mau warna apa aja ada. Ngga heran, karena Bu Putri ini udah lebih dari 30 tahun merias. Bahkan ibu kandung dari Bu Putri sendiri adalah make-up artist. Bener-bener talent runs in the family :) 

Sanggar rias ini lokasinya di rumah Bu Putri sendiri. Beliau ini aslinya dari Bali, tapi nikah sama orang Jawa. Usianya udah 70 tahun lebih, tapi overall masih seger. Pas ketemu aja ngga bakalan nyangka usia Beliau segitu. Tapi, akhir-akhir ini Beliau agak sering capek karena beberapa tahun lalu pernah jatuh pas ngerias pengantin di salah satu gedung di Jakarta. Waktu pertama ketemu pun, Beliau tetep nemenin ngobrol cukup lama. Beliau ini ramaaah banget orangnya, jelasin tentang adat pun enak dan ngga bertele-tele. 

Koleksi kebaya, beskap, kain di sanggar ini pun buanyaaak banget. Segala warna ada dan disusun rapi. Waktu itu Bu Putri cerita, Beliau itu penggemar warna, jadi misalnya warna merah, Beliau harus punya semua gradasi merah. Kebaya-kebaya pengantinnya pun update terus. Contohnya, kebaya yang nanti mau saya pakai itu baru dibuat tahun 2014 kemarin. Bahkan dari pihak sanggar pun selalu bilang, misalnya ada kebaya baru lagi yang warnanya mirip sama yang saya mau, saya akan dihubungin untuk fitting. Jadi, pelanggan selalu berkesempatan pake kebaya yang paling bagus dan baru. Kalau mau bikin kebaya pun bisa, kita tinggal cari dan beli bahannya, nanti diskusi modelnya sama pihak Bu Putri, trus nanti dijahitin ke penjahit rekanannya Bu Putri. Biayanya sekitar 5juta-an kalau ngga salah. Tapi kalau saya sih kebaya resepsi nyewa aja. Kebaya akad baru jahit baru, nanti beskap untuk Aul dicariin sama sanggarnya. Beskap pengantin pria untuk akad ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi, jadi kami kena charge 500 ribu ajah :) 

Sedikit sneak peak koleksi Sanggar Rias Putri. 



Ke belakangnya masih banyak lagi. Jadi bagian atas itu kebaya wanita, bawahnya beskap laki-lakinya. Luarrrr biasa pokoknya koleksinya. Ada ruangan kecil lagi di dalem, isinya lemari-lemari kaca penuh dengan koleksi baju lagi. Kalau ditotal, ada ribuan koleksi perlengkapan pengantin dan baju adat di sana. One word: amazing

Setelah ngobrol-ngobrol, kami dialihkan ke asisten utama Bu Putri, namanya Mas Dalung. Mas Dalung ini orang Sunda tapi udah khatam adat Jawa dll, dan udah jadi asisten Bu Putri selama belasan tahun. Karena kami udah sreg sama Bu Putri, kami pun mau pakai jasa sanggar ini juga untuk siraman dan midodareni nanti. Nah, make-up dan perlengkapan siraman sama midodareni ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi. Jadi, kami bayar DP untuk dua acara tersebut langsung ke Mas Dalung. 

Untuk acara siraman, sanggar ini menyediakan gebyok, kendi, perlengkapan buat jualan cendol, kembang-kembangnya dan kawan-kawan. Pokoknya semua kecuali cendol sama air siraman hehehe. Untuk MC, kami dikasih saran untuk menghubungi Bu Cahyo. Bu Cahyo ini juga rekanan MC Puspita Sawargi. Puspita Sawargi-nya pun bisa jadi rekanan sama Bu Cahyo lewat Bu Putri. Maklum lah ya, Bu Putri udah berkecimpung di dunia pernikahan jauuuh sebelum ada catering jaman sekarang. Jadi nanti mulai dari pengajian, siraman, midodareni kami bayar tersendiri ke Bu Cahyo langsung, karena paket MC cuma untuk akad dan resepsi. Bahkan, nanti acara adat panggih setelah akad (yang termasuk prosesi suami nginjek telor-nya terus istri nyuci kakinya itu loh) ngga termasuk paket dari Puspita Sawargi, jadi kami bayar biaya tambahan lagi ke Bu Cahyo. 

Masalah kebaya seragam untuk panitia, paket dari Puspita Sawargi menyediakan untuk beskap+kain bapak-bapaknya pengantin dan hanya kain untuk ibu-ibunya pengantin. Selain itu juga empat kebaya+kain untuk 4 orang penerima tamu dan seragam untuk 6 pasang pagar ayu dan pagar bagus. Kami ngga pakai pagar ayu dan pagar bagus. Jadi mungkin akan kami pakai untuk among tamu. Among tamu kami tapi lebih dari 6 pasang, jadi selebihnya kami bayar ke sanggar Bu Putri. Ngga cuma itu, keluarga inti yang nantinya ngiringin di belakang pengantin pas resepsi dimulai pun akan banyak. Jadi untuk sewa beskap dan kainnya akan ada biaya tambahan lagi dari Bu Putri. Kalau untuk seragam kebaya keluarga yang perempuan, mulai dari keluarga inti, sepupu, sampe among tamu, kami beliin bahan, jadi tinggal sewa kainnya aja. 

I think I've explained enough for now. Sebenernya progress-nya udah lumayan banyak, termasuk fitting baju untuk resepsi yang tadi saya ceritain. Seragam pun udah lengkap semua. Undangan udah mau mulai dipesan minggu ini. Walaupun begitu, masih banyak juga yang harus dikerjain sih hehehe. Tapi detail lengkapnya di post-post selanjutnya aja ya :) 

See you

PS: Bagi temen-temen yang tertarik untuk menggunakan jasa Sanggar Rias Putri, bisa namu langsung ke website-nya di http://www.sanggarriasputri.com/.  Hasil make-up beberapa klien juga bisa dilihat di sana. Nomor HP yang tercantum di website adalah nomor HP Bu Putri sendiri :)