Thursday 22 January 2015

One Fine Saturday on September 2014

Sesuai judulnya, saya bakal cerita tentang salah satu event terpenting di hidup saya: DILAMAR :) 

[*SPOILET ALERT* Cerita ini ngga ada romantis-romantisnya. Ngga ada kneeling on one knee, atau bahkan pertanyaan klasik, "will you marry me?". Mungkin temen-temen akan lihat sendiri gimana ambience hubungan saya dan Aul lewat cerita ini. We do love each other more than anything, without being overly-romantic.]

Jadi gini, saya dan Aul waktu 2nd anniversary di bulan Februari tahun lalu sempet ngebahas tentang rencana nikah. Emang niat saya dan Aul sejak awal pacaran ngga main-main dan bahkan dari sekitar bulan ke-tiga pacaran pun udah nyicil nabung buat nikah (I'll blog about it soon..). Waktu itu pun karena ngobrolnya juga pas on the way ke Taman Safari, jadi akhirnya obrolan selesai sampai sebatas "pokoknya kita lamaran tahun ini dan nikah tahun depan (2015)." Dan saya pun juga cukup seneng dengan statement dari Aul itu. Bulan-bulan berikutnya pun cuma sempet ngomong seadanya tentang lamaran, sampai akhirnya Aul bilang nantinya lamaran setelah dia ulang tahun bulan Agustus (jadi bisa aja September sampai Desember). 

Nah, di awal Agustus, orang tua saya bilang kalau akhir tahun mereka umroh. Sebelumnya, saya cuma sebatas tau mereka mau umroh tapi ngga tau kapan. Saya bilang aja di kesempatan itu, kalau Aul dan saya udah ngomong-ngomong mau lamaran tahun ini. (Fun Fact #1: saya dan Aul itu orang-orang yang kalau punya planning paling jarang cerita-cerita ke orang. It's just how we do things.) Waktu itu orang tua (yang agak kaget) langsung bilang, mau lamaran kapan dan mau nikah kapan, karena dengan pertimbangan akhir tahun mereka umroh dan baru selesai umroh mendekati awal tahun baru, khawatirnya untuk booking gedung di tahun 2015 susah kalau baru pesen di tahun yang sama. Baru deh saya bilang ke Aul, dan surprisingly dia dengan tenangnya bilang, "yaudah secepetnya aja yang penting sebelum pada berangkat umroh". Jadilah saya bilang lagi ke orang tua saya kalo Aul mau datang lamaran sebelum orang tua saya umroh. 

Setelah omong bolak-balik ke orang tua saya dan bapaknya Aul (mamahnya udah almarhumah :(), akhirnya sepakat diadain hari Sabtu di bulan September 2014. Dan yang dilibatkan bener-bener keluarga inti ++ dikit. Karena saya anak tunggal, jadi akhirnya ngajak satu orang bude (kakaknya mama) dan satu orang uwa (kakak sepupu papa). Uwa saya dianter sama satu orang anaknya dan satu orang mantunya, jadi nambah dua orang lagi. Trus dari keluarga Aul, yang hadir cuma bapaknya, kakaknya plus anak istri, adeknya, sepasang suami istri uwa-nya (kakaknya alm. mamah), satu orang bibi-nya (adeknya bapak), dan dua orang sepupu-nya yang kebetulan rumahnya deket sama rumah saya (anak dari kakak tertua alm. mamah). Pokoknya inti-intinya aja. 

Oiya, karena jarak waktu antara bilang mau lamaran dan lamarannya sendiri deket banget, jadilah beli cincin nya pun buru-buru. Karena menurut keluarga kami, walaupun baru lamaran (belum tunangan), tapi umumnya pihak laki-laki datang bawa cincin, walaupun belum untuk dipasang. Tapi untungnya, keluarga mama emang punya langganan di daerah Cikini, namanya Toko Emas Subur. Sekarang lokasinya di CGC (Cikini Gold Center), pokoknya baru masuk mall langsung keliatan tokonya. Pas coba-coba ukuran cincin, liat-liat model, yang saya dan Aul suka ternyata ukurannya belom ada. Akhirnya bikin. Dan si pemilik toko kayaknya pingsan dalam hati karena saya dan Aul request biar cincinnya jadi dalam seminggu, karena acara lamarannya dua minggu lagi hehehehe. 

Alhamdulillah banget, dalam lima hari cincinnya jadi, sesuai permintaan, ngga ada kekurangan apapun dan langsung grafir nama juga. Grafir tanggal nikah belum karena waktu itu kami masih belum tau dapet gedung tanggal berapa. Kalau ngutip dari film Godfather, "....in Sicily, women are more dangerous than shotguns.". Kalo versi saya, "In Jakarta, you can only set your wedding date according to when there's a vacant building in town." Okeh, ngga nyambung. Saya cuma pengen randomly meng-quote Godfather aja :D 

And finally, it was September 6th. Keluarga Aul dateng sesuai rencana dan Alhamdulillah semua berjalan lancar. (Fun Fact #2: saya dan Aul itu adalah pasangan yang kadar romantis nya dibawah rata-rata). Jadi waktu hari lamaran, kami berdua bahkan sampai ketawa karena uwa-nya (makasih loh, uwa :)) inisiatif untuk bawain buket white roses yang harus dibawa Aul dan dikasih ke saya. Sampai sekarangpun membayangkannya aja geli sekali. Aul dan flower bucket itu bener-bener ngga cocok hehehe. Dan di tengah-tengah acara, Aul agak "dikerjain" sama uwa nya yang jadi juru bicara keluarga. Dia disuruh nanya langsung ke saya, saya mau ngga sama dia. Ahahaha! Akhirnya dengan ekspresi datarnya dia seperti biasa (padahal pasti dalam hati nervous tuh si akang), dia nanya:

Aul: "ya setelah yang selama ini kita laluin, kamu mau ngga jadi pasangan hidup aku?". 

Sita: *ngga pake basa-basi biar cepet* "iya, mau." 

Setelah itu cengar-cengir dan awkward moment sesaat. Habis itu lanjut ke makan-makan. (Thank God!Acara hari itu diakhiri dengan omongan tentang acara ke depannya apa aja. Kami sepakat untuk adain kumpul keluarga besar dan (mungkin) tunangan di awal tahun 2015, sekalian pembentukan panitia biar gampang hunting bahan seragam juga

Dokumentasi lamaran? Karena acaranya emang udah diniatin bersifat private, jadi cuma ada foto-foto seadanya dan kebetulan karena walaupun hari itu saya dandan, tapi karena dandannya ngga maksimal alias ngga photo-ready, pas difoto agak kurang bagus juga jadinya. On that note, saya hanya akan upload foto cincin sama buket aja. Here it is.... 


(Rencananya kotak cincin mau diganti yang lebih presentable, harap maklum ini dapet dari toko emas langsung, yang penting ada, mengingat keburu-buruan yang saya ceritain sebelumnya).

Kayaknya cuma segitu yang bisa diceritain dari prosesi lamaran saya dan Aul. Setelah lamaran, minggu depannya, kami langsung cari gedung dan akhirnya booking di Gedung Pewayangan Kautaman TMII. Ada beberapa opsi gedung tapi emang akhirnya yang paling cocok sama konsep, jumlah undangan dan budget disitu. Cerita selengkapnya akan saya tulis nanti :) 

Thank you for reading. See y'all soon :)

No comments:

Post a Comment